Selasa, 09 April 2013

BERPIKIR DEDUKTIF



Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional sebagai tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Tujuan instruksional ini dibagi menjadi dua macam, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Tujuan Instruksional Umum adalah suatu kegiatan mengidentifikasi kebutuhan instruksional untuk memperoleh jenis pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak pernah dipelajari atau belum dilakukan dengan baik. Jenis pengetahuan, keterampilan dan sikap terseut masih bersifat umum. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Tujuan Instruksional Umum hanya menggariskan hasil-hasil yang bersifat umum pada kegiatan yang harus dicapai oleh setiap individu.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Adapun jenis- jenis dari silogisme, yaitu:
1.      Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proporsisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
2.      Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proporsisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proporsisi katagorik. Ada 4 macam tipe silogisme hipotetik:
a.       Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
b.      Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
c.       Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
d.      Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
3.      Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proporsisi alternatif. Proporsisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
4.      Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.


SUMBER :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar